Halaman

Rabu, 11 September 2013

Function Generator

Function generator adalah alat untuk mengatur frekuensi dan amplitudo sehingga melalui alat ini kita dapat membangkitkan sinyal. Function generator umumnya menghasilkan frekuensi pada kisaran 0,5 Hz sampai 20 MHz sedangkan amplitudonya antara 0,1V – 20 Vp-p (Volt peak topeak/tegangan puncak ke puncak) kondisi tanpa impedensi, dan 0,1 V – 10Vp-p  dengan impedensi sebesar 50Ω atau  tergantung rancangan pabrik pembuatnya.
Tombol-tombol yang ada pada Function Generator :
  1. Saklar ON-OFF.
Tekan saklar indikator LED akan menyala.
  1. FREQUENCY CONTROL
Digunakan untuk mengatur batas ukur (range) frekuensi dengan faktor pengali dari 0,04 – 4.0
  1. SYNC OUTPUT
Men-sinkronkan permukaan sinyal TTL output yang berbentuk segi empat dengan frekuensi yang dihasilkan oleh output utama (main output.)
      4.  SWEEP OUTPUT
Ayunan sinyal akan tersedia tanpa memperhatikan posisi saklar “SWEEP ON”
    5. MAIN OUTPUT
Sinyal output tersedia secara normal atau dalam mode ayunan tergantung pada pilihan mode. Impedans output maksimun 50Ω.
6.  AMPLITUDE KNOB

Multimeter Digital

Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai AVOmeter yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Adadua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter) dimana lebih akurat hasil pengukurannya, dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
Fungsi dasar Multimeter adalah sebagai :
• Amperemeter DC
• Voltmeter DC
• Voltmeter AC
• Ohmmeter

KONSEP ROUTING

Routing merupakan sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan (internetwork). Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Routing tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang diterima kepada penghalarouter lainnya hingga sampai kepada tujuannya. Agar dapat me-route paket, Roter harus mengetahui :
  • Alamat IP penerima
  • Router tetangganya, yang dengan itu ia bisa mempelajari jaringan yang lebih luas.
  • Route lintasan yang bisa dilewati
  • Route terbaik ke setiap jaringan
  • Informasi Routing

Pervasive Computing

Di era millennium baru ini, dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan user kemudahan dalam mengakses informasi kapanpun dan dimanapun mereka berada. User tidak perlu harus duduk di depan dekstopnya untuk dapat mengerjakan tugasnya. Daripada memaksa user untuk mencari dan menemukan antarmuka(interface) komputer, lebih baik menyediakan antar muka yang dapt di akses di manapun untuk melayani user. Mungkin sekarang saatnya untuk membebaskan user dari keterbatasan komputasi tradisional pada dekstop. Komputasi perlu menjadi mobile (mudah berpindah) seperti usernya.
pasti teman-teman juga merasakan itu semua kan..
sekarang apa sich sebenernya pervasive computing itu ?

konfigurasi NAT

Sebelum kita mengkonfigurasi nat nya ,kita konfigurasi jaringan terlebih dahulu,
Gambar diatas adalah untuk mengkonfiguri host yang memiliki IP private 10.1.1.8.
Selajutanya kita konfigurasi jaringan nya:
Dan ini 2 list address yang telah kita konfigurasi :

IPV6

IPV6 adalah sebuah trobosan terbaru dari dunia IT untuk menggantikan keberadaan IPV4 yang sudah habis,apa lagi di negara kita tercinta ini,sudah tidak ada lagi jatah untuk IPV6..
IPv6 yang memiliki kapasitas alamat  yang lebih besar yaitu 128 bit,dibandingkan ipv4 yang hanya 32 bit.
adapun manfaat ipv6 antara lain sebagai berikut :
  1. Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play).
  2. Alamat pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host biasanya diberikan secara berurut pada host.
  3. Funsi DHCP pada IPv6 sudah menggunakan Setting Otomatis Statefull dan Setting Otomais Stateless

Pembuktian NAT pada Chat Multi Client

NAT adalah Network Address Translation yaitu aplikasi yang bisa merubah IP private dalam jaringan local tadi diubah menjadi IP Public supaya dikenali pas ke internetnya,
nah sekarang pertanyaannya apakah NAT mumpuni untuk dijadikan media dalam sebuah chat multiclient ?
ini lah langkah2 untuk membuktikannya…
  1. Komputer Server
Karena pada praktikum kali ini menggunakan konfigurasi NAT sebelumnya maka untuk langkah selanjutnya hanya perlu memastikan kabel-kabel yang terhubung pada computer server dan computer client. Dan NAT pada computer server pastikan sudah benar ( pengecekan ulang )
2. Komputer Client